Ucapan Tahun Baru 2023, Asal Usul Tahun Baru Serta Sejarahnya

Ucapan Tahun Baru 2023 sebentar lagi akan berkumandang dari setiap orang yang merayakanya tidak sampai menghitung pekan hanya tinggal beberapa jam saja ucapan tersebut akan menjadi salam pembuka setiap kali kita bertemu atau bertandang kepada kerabat dan sanak saudara.

Tahun baru bagi sebagian orang merupakan hari besar yang wajib di rayakan sebagaimana hari raya sebagian agama. Akan tetapi walaupun tidak semua orang fanatik merayakan kebudayaan tersebut, perayaan tahun baru bisa di nikmati oleh semua orang tentunya dengan cara perayaanya masing-masing bagi yang merayakanya.

Kreasi sebagian muda-mudi dalam merayakan tahun baru mengucapkan tahun baru 2023 terkadang tiada batasan dalam mengekpresikan kegembiraanya yang tentunya hal ini sangat di khawatirkan akan menjurus kepada kriminal, minum-minuman, narkoba serta perzinahan.

Dalam ucapan tahun baru 2023 tentunya selalu di sertai doa untuk kebaikan kepada orang lain, sudah tentu setiap kita mengatakanya doa tersebut berharap doa yang sama tercurah untuk diri kita.

Fakta Unik Ucapan Tahun Baru 2023

Terkadang sebagian dari kita hanya tau perayaan tahun barunya saja tanpa belum mengetahui sejarah panjang di balik perayaan tahun baru tersebut. dan hanya tau ucapan tahun baru 2023 saja, berikut beberapa fakta unik mengenai asal usul tahun baru dan sejarahnya.

Sejarah Tahun Baru Menurut Tanda Alam

Sekitar 2.500 Sebelum Masehi (SM) masyarakat Mesopotamia untuk perhitungan hari masih belum menggunakan kalender akan tetapi masih memanfaatkan perputaran bulan dan matahari dengan patokan setiap pergantian tahun atau tahun baru pada tanda matahari tepat di garis katulistiwa.

Acara yang di sebut Nowruz tersebut sudah menjadi perayaan tradisional budaya setempat khususnya Bangsa Persia kuno terdahulu. Akan tetapi tahukah kalian perayaan tahun baru yang di maksud antara tahun baru dulu dengan sekarang ternyata berbeda,

Baca Juga:   5 Cara Membuat Tampilan Rumah Lebaran Menjadi Seolah Baru

Tahun baru dulu mengacu kepada tanda penanggalan matahari tepat di atas garis katulistiwa sedangkan tahun baru sekarang mengacu kepada pergantian tahun secara bulan masehi pada awal setiap tanggal 1 januari

Jika di raba-raba tahun baru terdahulu sekitar tanggal 20 Maret saat ini. Sejak jaman dulu apapun namanya istilah tahun baru walaupun kapan waktunya selalu di tandai dengan hingar bingar kemeriahan, mulai dengan membuat acara, membuat rumah ataupun menikah dengan harapan di tabun baru kebaikan tercurah di atasnya (menurut kepercayaan tradisi mereka)

Setelah melewati pase perayaan kuno pertama perayaan tahun baru, pase kedua mulai berkembang dengan banyaknya tradisi serupa yang di adopsi oleh para nene moyang berbagai negara di dunia di antaranya :

Cina yang pergantian tahun baru di tandai dengan musim dinginya serta masyarakat Babilonia yang mengawali tahun baru dengan banjir bah tahunanya yang semua itu tidak tentu waktunya karna bisa bergeser lebih cepat atau lebih lambat dari tahun barunya karna mengandalkan musim yang terkadang tidak tentu waktunya asal sudah ada tanda tersebut maka tahun baru di mulai.

Sejarah Tahun Baru Menurut Kalender Masehi

Masa kejayaan Kerajaan Roma, Kaisar Julius Caesar sekitar abad ke 8 tepatnya sekitar 1 Januari 46 SM yang pada awalnya penanggalan kalender tersebut hanya terdapat 10 bulan dengan jumlah hari sebanyak 304 hari dengan awalah tahun di mulai Bulan Maret tersebut sebagaimana yang buat oleh Romulus terjadi perubahan dengan di tambahkanya bulan Januarius serta Februarius.

Baca Juga:   Cara Mudah Membuat Roti Bakar Bandung dengan 6 Bahan Sederhana

Bukan tanpa alasan seorang Kaisar Roma tersebut melakukan perubahan bulan dalam satu tahun yang awalnya 10 bulan menjadi 12 bulan dalam setahun dengan di tambahkanya bulan baru yakni Januarius dan Februarius.

Hal ini setelah kaisar Julius Caesar mendengar dan mempercayai Sosigenes seorang Astronom asal Negara Mesir yang sebelumnya hal serupa juga sudah di lakukan di negaranya yakni Mesir yaitu pergantian tahun di mulai 1 januari serta jumlah dalam satu tahun 12 bulan dengan jumlah hari sebanyak 365 hari

Sejarah Nama Bulan Di Awal Tahun (Januari)

Bangsa Romawi kuno sistem ketuhananya yaitu dengan menyembah berbagai macam banyak dewa, salah satu dewa dalam mitologi Romawi adalah Dewa Janus yang memiliki dua sisi wajah yang menghadap depan serta belakang.

Dewa Janus di yakini oleh bangsa Roma sebagai dewa permulaan, sebelum dewa janus di angkat menjadi nama bulan serta di jadikanya bulan dalam awal tahun, pada kala itu setiap akhir bulan Desember Bangsa Romawi kuno merayakan penyembelihan korban yang di persembahkan kepada Dewa Janus dengan pesta yang sangat meriah.

Yang kala itu jumlah bulan kalender dalam satu tahun masih sepuluh bulan maka untuk di genapkan menjadi 12 bulan dalam satu tahun maka Dewa Janus di jadikan awal bulan dalam tahun baru bangsa Romawi yang hal ini sesuai dengan kepercayaan mereka bahwasanya Dewa Janus adalah Dewa Permulaan.

Baca Juga Berita Terbaru Lainnya di Google New